Tuhan memberikan sebuah keindahan pagi hari dengan pancaran sinar matahari setiap hari. Menampakkan secara berlahan keatas di ufuk timur,menyinari bumi yang terlihat makmur. Sinar keemasan hadir Bersama harapan dan energi positif bagi penikmatnya. Bukan hanya itu saja, balutan gumpalan awan sepanjang jalur aliran sungai memperindah tampilan dari atas bukit sambal memainkan sebuah gawai.
Keindahan itu bukan bayangan, keindahan itu nyata ada di Jogja.
Sebuah desa wisata di bagian selatan Yogyakarta, dengan tampilan bukit-bukit yang berjajar sepanjang pandangan dan lembah berkelok membuat aliran, Mangunan Namanya. Terletak di kabupaten Bantul, Yogyakarta, Desa Mangunan kini menjadi sebuah destinasi wisata favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Antusias kedatangan wisatawan tersebut tak lepas dari keindahan atraksi wisata alam yang ditampilkan sepanjang hari sejak terbit hingga malam hari.
Sunrise Mangunan menjadi spot andalan sebagai point of interest bagi wisatawan untuk menikmatinya. Uraian kalimat pembuka menjadi gambaran keindahan yang ditampilkan yaitu, melihat sunrise diatas bukit mangunan dengan barisan awan yang terbentuk sepanjang aliran sungai dibawahnya yang berkelok-kelok dan menatap bukit-bukit dalam rangkaian Gunung Sewu. Wisatawan rela berkorban berangkat menuju lokasi di sepertiga terakhir malamnya untuk menikmati moment indahnya di atas awan Jogja.
Awan yang mulai pudar penanda pergantian slide keindahan berikutnya berupa kelok sungai dibawahnya. Jembatan kecil penghubung desa mulai menampakkan diri mengingatkan tentang kehidupan yang selalu terhubung antar sesama. Begitulah Mangunan yang begitu ramah bagi semua yang berkunjung dengan tak henti-hentinya menawarkan keindahan penampilannya.
Mangunan paham bagaimana cara memperlakukan tamunya dengan senyaman mungkin. Perubahan itu nyata adanya dan begitu berbeda dari tahun ke tahun berupa, perubahan pelayanan, perubahan fasilitas, tambahan atraksi, kualitas akses, dan berbagai perubahan lainnya. Perubahan tersebut menjadi wujud perhatian dan kolaborasi antara masyarakat setempat, pemerintah daerah, Non -Government Organization (NGO), dan akademisi yang mengundang berbagai investor untuk masuk membangun Bersama-sama Kawasan Mangunan menjadi destinasi prioritas di Yogyakarta.
Berawal dari akses yang menjadi sangat baik memberi kesan pertama yang mengesankan bagi wisatawan. Ketersediaan dan kebersihan fasilitas ditunjukkan juga oleh pengelola, serta berbagai macam atraksi berupa titik spot foto, penataan area, menjadi tambahan identitas suguhan Mangunan bagi wisatawan. Kreatifitas yang dihadirkan di Kawasan Mangunan memberikan opsi-opsi yang tak hanya satu untuk dikunjungi.
Yogyakarta sangat terkenal dengan kreatifitas dan kebersamaan dengan sikap gotong royong membangun bersama, Mangunan menjadi buktinya. Industri pariwisata dijadikan jalan berdikari diatas kaki sendiri, mandiri secara ekonomi. Pemberdayaan masyakarat mengalir ditengah pesatnya perkembangan dan jumlah kunjungan wisatawan. Masyarakat dilibatkan dan terlibat langsung dalam pengelolaan destinasi, penyediaan akomodasi, penyedia jasa atraksi, pemberi layanan transportasi, dan berbagai jenis jasa lainnya.
Community based Tourism yang berkembang pesat di Kawasan Yogyakarta memberikan angin segar pengakuan masyarakat mengenai industri ini yang bisa menghidupi. Konsep ini juga sesuai dengan tujuan pariwisata yang tertuang dalam UU No.10 Tahun 2009 Pasal 4 yaitu, (a) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi; (b) Meningkatkan kesejahteraan rakyat; (c) Menghapus kemiskinan; (d) Mengatasi penganguran; (e) Melestarikan alam, lingkungan, dan sumberdaya; (f) Memajukan kebudayaan g. Mengangkat citra bangsa; (h) Memupuk rasa cinta tanah air; (i) Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa; (j) Mempererat persahabatan antar bangsa.
Mangunan, teruslah menjadi ruang yang tak bosan untuk disinggahi, menjadi tujuan untuk melarikan diri dari eratnya cengkeraman tekanan sehari-hari, memberikan imajinasi yang menembus ilusi.
Mangunan, teruslah bertambah “wangun” dan membangun, karena di atas awan Jogja, keindahan itu ada.
Muhammad luqman Taufiq
Luqmantaufiq.lt@gmail.com
0857-2828-3918
@luqmantaufiq

Pentahelix Dalam Kegiatan Pariwisata
Luqman TaufiqHalooo sobat Jogjascape, kegiatan pariwisata merupakan kegiatan yang sangat kompleks yang melibatkan banyak pihak. Kita semua pasti paham betapa saling ketergantungan antara satu dengan lainnya dalam melaksanakan aktivitas wisata. 3A yang terdiri dari atraksi, aksesibilitas, dan amenitas menjadi hal yang harus diperhatikan dan disediakan